Upaya Iblis tiada henti untuk menjegal bani adam dengan kebodohan.
Allah berfirman tentang upaya iblis menghalangi bani adam dari jalan yang lurus.
ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺒِﻤَﺎ ﺃَﻏْﻮَﻳْﺘَﻨِﻲ ﻟَﺄَﻗْﻌُﺪَﻥَّ ﻟَﻬُﻢْ ﺻِﺮَﺍﻃَﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢَ﴿١٦﴾
ﺛُﻢَّ ﻟَﺂﺗِﻴَﻨَّﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻦِ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ ﻭَﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻬِﻢْ ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧِﻬِﻢْ ﻭَﻋَﻦْ ﺷَﻤَﺎﺋِﻠِﻬِﻢْ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠِﺪُ ﺃَﻛْﺜَﺮَﻫُﻢْ ﺷَﺎﻛِﺮِﻳﻦَ
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-hal
angi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."(Al-A’râf:16-17)
Yakni karena Engkau telah menjadikanku tersesat sehingga aku tidak bersujud kepada Adam lalu Engkau menghukumku dengan hukuman yang membinasakan maka aku akan bersungguh-sungguh dalam menyesatkan manusia agar mereka rusak perbuatannya karenaku sebagaimana perbuatanku rusak karena aku enggan bersujud kepada bapak mereka.
Upaya kesungguhan iblis menggoda bani adam dari semua arah.
Ibnu Abbas berkata, “Namun setan tidak mampu mendatangi dari atas mereka agar tidak ada yang menghalangi antara seorang hamba dengan rahmat Allah Ta’ala.”
Qatadah menjelaskan bahwa setan akan datang kepada manusia dari depan mereka mengabarkan bahwa tidak ada kebangkitan, surga dan neraka.
Dari belakang mereka, dengan menghias perkara dunia dan mengajak mereka kepadanya.
Dari kanan mereka, dengan membuat mereka menunda-nunda kebaikan dan dari kiri mereka dengan menghias kejahatan dan maksiat, mengajak mereka kepadanya dan memerintahkannya. Ia akan datang dari semua arah selain dari atas, karena ia tidak sanggup menghalangi seseorang dari rahmat Allah.
Ibnu Abbas menafsirkan "dari kanan mereka" yakni setan akan membuat samar urusan agama mereka (mendatangkan syubhat), sedangkan dari kiri mereka, yakni membuat mereka senang kepada maksiat (fitnah syahwat).
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa membaca doa berikut di pagi dan sore hari -meminta kepada Allah perlindungan-Nya di berbagai arah-:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺍَﻟْﻌَﺎﻓِﻴَﺔَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺎَﺧِﺮَﺓِ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺍﻟْﻌَﻔْﻮَ ﻭَ ﺍَﻟْﻌَﺎﻓِﻴَﺔَ ﻓِﻲ ﺩِﻳﻨِﻲ , ﻭَﺩُﻧْﻴَﺎﻱَ , ﻭَﺃَﻫْﻠِﻲ , ﻭَﻣَﺎﻟِﻲ , ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺳْﺘُﺮْ ﻋَﻮْﺭَﺍﺗِﻲ , ﻭَﺁﻣِﻦْ ﺭَﻭْﻋَﺎﺗِﻲ , ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺣْﻔَﻈْﻨِﻲ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻦِ ﻳَﺪَﻱَّ , ﻭَﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻲ , ﻭَﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻨِﻲ , ﻭَﻋَﻦْ ﺷِﻤَﺎﻟِﻲ , ﻭَﻣِﻦْ ﻓَﻮْﻗِﻲ , ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻌَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﺃَﻥْ ﺃُﻏْﺘَﺎﻝَ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺘِﻲ
"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta ‘afiyat (penjagaan) kepada-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu maaf dan 'afiyat baik dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah cacatku, tenangkanlah rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari depan dan belakangku, dari kanan dan kiriku serta dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan sampai ada yang menghantamku secara tiba-tiba dari bawahku.” (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim, ia berkata: "Shahih isnadnya")
Beriman atau taat.
Iblis mengatakan hal ini, karena melihat lemahnya manusia, mudah lalai, di samping itu ia akan menggunakan semua kemampuannya untuk menyesatkan mereka. Dengan ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap tipu daya Iblis.
(Tafsir Ibnu Katsir)
Diantara upaya utama iblis menghalangi bani adam dari jalan petunjuk dan jalan lurus adalah upayanya menghalangi manusia dari jalan ilmu.
Karena ketika manusia berada dalam kebodohan akan menjadikan mereka lalai dan mudah terperangkap dalam syubhat dan syahwat.
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,
ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺃﻭﻝ ﺗﻠﺒﻴﺲ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﺪﻫﻢ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻧﻮﺭ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃﻃﻔﺎ ﻣﺼﺎﺑﻴﺤﻬﻢ ﺧﺒﻄﻬﻢ ﻓِﻲ ﺍﻟﻈُﻠَﻢ ﻛﻴﻒ ﺷﺎﺀ
“Ketahuilah bahwa, perangkap iblis pertama atas manusia adalah menghalangi mereka menuntut ilmu agama, karena ilmu adalah cahaya, apabila telah padam lentera-lentera mereka maka dengan mudah iblis menjerumuskan mereka dalam kegelapan.”
[Talbis Iblis, hal. 283]