MEMEHAMI DUKUN DAN PERAMAL
Karena sakit atau hal lain, lalu mendatangi dukun atau peramal, dalam hal ini Rosulullah SAW bersabda..
1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Thair artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan burung yaitu suara atau arah terbangnya.
Berikut inilah CIRI -CIRI DUKUN :
1. Menanyakan nama pasien dan nama ibunya.
Di saudi arabia, jika seorang anak dipanggil "Dasar anak ibumu!" artinya "Dasar anak yang tidak punya ayah/anak haram!", maka dengan menasabkan manusia ke dukun [yang memang wali dan suruhan syaitan] bertujuan untuk menghinakan seluruh keturunan nabi Adam AS.
2. Meminta benda bekas yang pernah menempel dalam diri pasien.
Tujuannya adalah untuk memudahkan jin menemukan lokasi targetnya untuk disakiti baik psikis atau jasadnya, melalui bau tubuhnya.
3. Meminta hewan sembelihan.
Terkadang dengan kriteria tertentu yang tidak bisa diubah syaratnya, untuk kemudian disembelih dengan tidak menyebut nama Allah padanya kemudian dilemparkan ketempat tertentu atau dikubur ditempat-tempat tertentu. Tujuannya adalah membuat pasien melakukan kesyirikan kepada Allah atau sekedar membuat manusia melakukan syirkutto'ah (syirik ketaatan dengan membawa apa yang diinginkannya).
4. Menuliskan dan mantra batil yang tidak dapat difahami berupa huruf terputus-putus di sebuah kertas (jimat) atau di lempengan tembikar putih, lalu menyuruh pasien melarutkan dan meminumnya.
5. Memakai Isim (tulisan Arab berupa mantra bahkan Al Qur’an yang tulis sungsang sebagai penangkal perlindungan atau dianggap mendatangkan berkah tertentu).
6. Menyuruh pasien untuk mengurung diri di suatu ruangan yang tidak dimasuki sinar matahari untuk beberapa waktu tertentu. Tujuannya, mungkin agar manusia tidak shalat dan memudahkan syaitan untuk masuk disaat ia taat dengan perintah tersebut (tidak taat lgi kepada Allah).
7. Menyuruh pasien untuk tidak menyentuh air untuk waktu tertentu. (Tujuannya agar pasien tidak wudhu dan tidak shalat!)
8. Memberi sesuatu untuk ditimbun di dalam tanah, dihalaman rumah atau ditempek di rumah. (Agar pasien bertawakal atau bergantung kepada sesuatu yang ditimbun tersebut).
9. Memberi pasien beberapa kertas untuk dibakar dan mengeluarkan asap. Tujuan utamanya mungkin untuk mendukung program fogging atau pengasapan antisipasi demam berdarah
10. Berkomat-kamit dengan mantra atau kata - kata yang tidak difahami.
11. Terkadang si penyihir memberi tahu pasien nama dan kampung halaman pasien tersebut. Serta permasalahan yang akan dikemukakannya. Tujuannya agar pasien terkesima dengan kesaktian dukun, padahal itu semua bisikan syaitan yang bekerjasama dengan Qarin yang ada dalam diri pasien.
12. Meminta mahar atau tarif tertentu yang tidak boleh dikurangi, atau tarif yang menyulitkan ummat.
13. Memakai mediasi manusia atau mentransfer penyakit ke hewan.
14. Mengeluarkan jin dengan jin lagi.
Praktisi mengobati pasien dalam kondisi kerasukan jin. Jadi terapis kerasukan dan kadang terlihat berantem dengan mahluk yang tidak terlihat.
15. Menyuruh mandi dengan bunga tujuh rupa, mandi dari air di tujuh sumur, mandi dari air di tujuh mata air yang berbeda, atau bahkan tujuh lautan. Cape deh...
16. Memberi amalan wirid overdosis (ribuan hingga puluhan ribu) disertai puasa tertentu yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah Saw.
17. Melakukan pelecehan seksual, semisal memandikan pasien ditempat khusus. Dll..
Tujuan tulisan ini adalah agar sahabat semua mampu membedakan mana pengobatan yang menyimpang dan mana yang lurus, mana kyai dukun mana kyai yang sebenarnya, mana ustadz dukun mana ustadz yang sebenarnya, mana habib dukun dan mana habib yang sebenarnya. Mohon maaf kepada yang tersinggung, segera bertaubatlah!
Oleh Ustadz. Nuruddin Al Indunissy